Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat bai. Untuk itu semua penganut agama yang
mempercayaai ajaran dan melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa
melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran tersebut. Manusia tidak
bias dilepaskan dengan agama, oleh karena itu agam dan manusia
berhubungan sangat erat sekal. Ketika manusia jauh dari agama. Maka aka nada kekosongan dalam jiwanya.
Walaupun mungkin kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak, sehingga mereka akan mudah terkena penyakit hati.
Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan
senantiasa mengahantui mereka sehinga mereka akan mudah putus asa. Oleh
karena itu orang yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup
mereka akan mudah putus asa dan akhirnya mereka akan melakukan
penyimpangan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma atau
ajaran agama.
Berbeda dnegan seseorang yang beraga. Mereka akan senantiasa
melakukan segala sesuatunya sesuai dengan ajaran. Dan ketika mereka lupa
tidak melaksanakan rutinitas mereka dalam beribadah, mereka akan
cenderung merasa bersalah sehingga mereka akan mengembalikan segala
macam permasalah dalam kehidupannya ke dalam ajaran agama.
PEMBAHASAN
Pada zaman dahulu penyakit yang diderita oleh manusia sering dihubungkan dengan gejala-gejala spiritual.
Ketika ada salah seorang dari mereka ada yang sakit, maka dengan
spontanitas mereka akan mengkaitkan penyakit tersebut karena adanya
gangguan dari makhluk halus. Oleh karena itu pada zaman dahulu ketika
ada orang yang menderita penyakit selalu berkaitan dengan para dukun
yang dipercaya mampu untuk berkomunikasi dengan makhluk tersebut
sehingga diharapkan sang dukun dapat mengobati penyakitnya atau menahan
gangguannya.
Ketika pemikiran manusia mengalami perkembangan, maka hal yang
demikian tidak berlaku lagi di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah
mengenal modernisasi. Segala macam bentuk penyakit yang di derita oleh
manusia akan selalu mereka hubungkan dengan keadaan sang penderita dan
untuk mengobati penyakit tersebut mereka akan selalu pergi kepada
seorang dokter yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepercayaan
ini memang sebagian besar dapat dibuktikan oleh keberhasilan pengobatan
dengan menggunakan peralatan dan pengobatan hasil temuan di bidang
kedokteran modern.
Disela-sela perkembangan ilmu kesehatan atau kedokteran, sebagian
orang ada yang mempelajari cara penyembuhan yang menggunakan pendekatan
kepercayaan terhadap agama. Hal ini terbukti di salah satu daerah di
dunia barat abad pertengahan. Mereka menggunakan pendekatan metode
Hipnosa untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh seseorang dan
menyembuhkannya dengan metode kepercayaan terhadap agama. Ketika manusia
jauh dengan agama atau Tuhan hati mereka pasti akan merasakan sesuatu
yang kosong dalam hatinya. Walaupun mungkin segala sesuatu yang mereka
inginkan sudah mereka dapatkan akan tetapi dari lubuk hati yang dalam
mereka menginginkan ketentraman hati yang berbeda dari pada dunia yang
mereka punyai. Atau mungkin ketika manusia terhimpit oleh permasalahan
dunia, mereka akan lebih mendekatkan diri mereka kepada Tuhan. Ketiak
mereka merasa sudah tidak mempuyai cara lain untuk mendapatkan uang
mereka pasti akan selalu kembalikepada Tuhan mereka untuk mencari
penyelesaian dari segala macam permasalahan, karena pada hakikatnya
manusia adalah fitrah atau bisa dikatakan ketika manusia jauh dari Tuhan
maka suatu ketika mereka akan kembali kepada Tuhan ketika mereka dalam
kondisi tertentu mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelesaikan
masalahnya.
1.MANUSIA DAN AGAMA
Psikologi agama merupakan salah bukti adanya perhatian khusus para
ahli Psikologi terhadap peran agama dalam kehidupan kejiwaan manusia.
Manusia lari kepada agama karena rasa ketidakberdayaannya menghadapi
bencana. Dengan demikian segala bentuk perilaku keagamaan merupakan
ciptaan manusia yang timbul dari dorongan agar dirinya terhindar dari
bahaya dan dapat memberikan rasa aman. Untuk mengatasi hal ini manusia
menghadirkan Tuhan dalam dirinya sebagai pelindung mereka tatkala mereka
merasa terancam dan memerlukan perlindungan terhadap segala macam
bentuk ancaman terhadap dirinya.
Menurut Abraham Maslow manusia membutuhkan kebutuhan yang paling dasar hingga yang paling puncak, yaitu :
1.Kebutuhan Fisiologis, ialah kebutuhan dasar untuk hidup seperti makan, minum, istirahat dan sebagainya.
2.Kebutuhan akan rasa aman yang mendorong manusia untuk bebas dari rasa
takut dan cemas. Kebutuhan ini dimanifestasikan dalam bentuk tempat
tinggal yang permanen, dimana mereka bisa memanfaatkan tempat ini
sebagai tempat perlindungan terhadap segala macam bahaya yang
mengancamnya.
3.Kebutuan akan ras kasih sayang, antara lain berupa pemenuhan hubungan
antar manusia. Manusia membutuhkan saling perhatian dan keintiman dalam
pergaulan hidup.
4.kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan ini dimanifestasikan manusia
dalam bentuk aktualisasi diri antara lain dengan berbuat sesuatu yang
berguna, serta dalam tahap ini manusia ingin agar buah pikirannya
dihargai oleh orang lain.1
Pendekatan berikutnya menurut Victor Frankley, yaitu eksistensi manusia ditandai oleh tiga faktor, yaitu :
1.Spirituality (kerohanian)
2.Frreedom (kebebasan)
3.Responsibility (tanggung jawab)
1.AGAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP MENTAL
Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi tentang prinsip-prinsip,
peraturan-peraturan, serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi
kesehatan rohani.2 Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang dalam
rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tentram.
Sedangkan permasalahan kesehatan mental meyangkut pengetahuan serta
prinsip-prinsip yang terdapat dalam lapangan Psikologi, kedokteran,
psikiater, biologi, sosiologi, dan agama.
Beberapa temuan dalam bidang kedokteran dijumpai sejumlah kasus yang
membuktikan adanya hubungan antara agama dengan kesehatan mental
manusia. Orang yang merasa takut langsung akan kehilangan nafsu makan,
atau buang air. Atau dalam keadaan kesal dan jengkel, maka perut
seseorang akan merasa kembung. Dalam kedokteran dikenal ada beberapa
macam pengobatan antara laing dengan menggunakan bahan-bahan kimia,
cairan suntik atau dengan meminum obat. Atau bisa juga dengan
menggunakan sorot sinar laser, getaran arus listrik, dan lain
sebagainya. Selain itu juga dikenal pengobatan tradisional dengan cara
pijat, suntik jarum sampai keperdukunan.
Sejak berkembanganya ilmu kedokteran, banyak sekali pengobatan yang
tidak menggunakan cara-cara seperti di atas, akan tetapi menggunakan
metode baru yang dikenal dengan nama Hipotheria atau dikenal dengan nama
psikoterapi, yaitu penyembuhan diri sendiri yang dilakukan tanpa
menggunakan bantuan obat-obatan seperti biasanya. Sesuai dengan
istilahnya, maka psikoterapi dan autotherapi digunakan untuk meyembuhkan
pasien yang menderita penyakit gangguan jiwa (rohani). Dalam usaha
penyembuhan semacam ini banyak kasus-kasus tertentu yang biasanya
dihubungkan dengan kepercayaan pasien tersebut masing-masing.
Ketika saraf tubuh manusia terputus dengan dunia luar , maka mereka
akan dapat berhubungan dengan dunia khayal atau dalam arti lain mereka
akan berhalusinasi sehingga meraka tidak akan sadarkan diri untuk
beberapa waktu. Rasa halusinasi ini terjadi ketika manusia merasa takut
karena berdosa atau melakukan sesuatu yang membuat dirinya mengecil dari
orang lain, penuhkeraguan ketika memutuskan sesuatu permasalahan,
mereka akan terbawa jauh dari kenyataan hidup yang sebenarnya. Dan orang
yang seperti ini tidak akan mengalami kemajuan sama sekali baik dari
sisi keagamaan maupun dari sisi sosialnya. Jika seseorang berada dalam
keadaan normal, seimbang, hormon dan kimiawinya, maka ia akan selalu
berada dalam keadaan aman. Perubahan yang terjadi dalam kejiwaan ini
disebut dnegan spektrum hidup. 3
Barangkali hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan
hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak
pada sikap peyerahan diri seseorang terhadap sesuatu kekuasaan Yang Maha
Tinggi. Sikappasrah yang semacam ini diduga akan memberi sikap positif
seperti rasa bahagia, rasa aman, senang, puas, sukses, merasa dicintai.
Sikap yang demikian merupakan bagian dari kebutuhan mendasar manusia
yang harus dipenuhi sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka kondisi yang
seperti ini akan membawa manusia dalam keadaan yang tenang dan normal
sehingga manusia dapat melaksanakan aktivitas keseharian mereka dengan
penuh rasa percaya diri dan merasakan ketenangan dalam diri mereka
karena sebagian dari kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi. Ketika
kebutuhan dasar mereka belum terpenuhi, maka manusia akan merasa cemas,
khawatir, ragu-ragu dan tidak merasakan ketenagan dalam hidupnya
sehingga ketika mereka beraktivitas mereka tidak akan maksimal dan hasil
yang mereka peroleh pun tidak akan memuaskan.
Adapun makna hidup adalah segala hal yang mampu memberikan nilai
khusus bagi seseorang yang bila dipenuhi akan mejadikan hidupnya
berharga dan akhirnya akan menimbulkan penghayatan bahagian dalam
dirinya.
1.TERAPI KEAGAMAAN
Seseorang yang tidak merasa aman, tenang serta tentram dalam hatinya
adalah orang yang sakit rohani atau mentalnya.4 Setiap manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan
mereka secara lancar. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani atau juga kebutuhan sosial. Jika kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan menyesuaikan diri dengan
kenyataan yang ada bahwa mereka harus berusaha lebih keras lagi untuk
memenuhi kekurangan dari kebutuhan mereka, sehingga segala macam cara
mereka lakukan guna terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang dijumpai bahwa seseorang tidak
mampu untuk menahan keinginan bagi seseorang yang ingin memenuhi
kebutuhan dirinya atau ketika seseorang terhimput oleh persoalan
ekonomi, maka dalam diri mereka akan terjadi adanya konflik dalam batin
mereka yang memerlukan pengobatan atau penyelesaian dengan cepat. Ketika
konflik yang dihadapinya tidak segera diselesaikan, maka batin akan
merasa berat untuk menanggungnya sehingga akan bertambah paran
permasalahan yang ditanggungnya. Pertentangan ini akan menimbulkan
ketidakseimbangan dalam kehidupan rohani, yang dalam kesehatan mental
dikenal dengan kekusutan rohani.
Usaha penanggulangan kekusutan rohani atau mental ini sebenarnya
dapat dilakukan sejak dini oleh penderita. Dengan mencari cara yang
tepat untuk menyesuaikan diri dengan memilih norma-norma moral, maka
kekusutan mental akan terselesaikan. Norma-norma moral yang positif
termasuk ajaran dari pada agama.
KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dari orang lain
oleh karena itu kita membutuhkan mereka untuk melangsungkan kehidupan
kita dengan lancar. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja
keras sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi baik kebutuhan primer
maupun sekunder. Ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi secara wajar,
maka akan timbul konflik dlam dirinya sehingga mengakibatkan jiwa mereka
akan tergoncang dan memerlukan penanganan secepatnya.
Untuk menangani penyakit yang berhubungan dengan mental ini banyak
yang menggunakan cara pengobatan tradisional dan modern. Akan tetapi
dari berbagai kasus yang ada justru banyak penderita kejiwaan yang
disembuhkan dengan pendekatan agama atau kepercayaan. Hal ini
membuktikan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang ber-Tuhan
dan akan kembali ke-Tuhan pada suatu saat. Sehingga ketika mereka
terhimpit permasalahan batin mereka akan lari kepada agama dan menemukan
jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi.
Al-Quran berfungsi sebagai As-Syifa atau obat untuk menyembuhkan
penyakit fisik maupun rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang
menjelaskan tentang kesehatan. Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan
zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan perbuatan baik adalah metode
pencegahan dari rasa takut dan sedih. Dan ketika seseorang mengalami
permasalahan dalam kehidupannya maka hadapilah dengan sabar dan sholat
sebagai jalan keluar dari segala macam permasalahan dan ketika segala
macam usaha telah dilakukan secara maksimal maka serahkanlah segala
macam urusan kita, hidup mati kita, sehat sakit kita hanya kepada Allah
semata karena hanya Dia รข€“ lah segala macam urusan dikembalikan. Dan
barang siapa yang menyerahkan segala urusan dunia dan akhiratnya hanya
kepada Allah, maka Allah akan memberikan hati mereka rasa aman, tenang
dan tentram sehingga mereka dapat beraktivitas dengan maksimal sehingga
mencapai hasil yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar